Bermalam Bersama Masyarakat Adat dengan Suku Anak Dalam

Bermalam Bersama Masyarakat Adat dengan Suku Anak Dalam

JAMBIMU.COM, BUNGO - Kegiatan Fellowship “ Bemalom bersama masyarakat adat “ yang dilaksanakan pada tanggal 16 – 17 agustus di desa dwi karya bhakti kecamatan pelepat kabupaten bungo.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pewarta Foto Indonesia ( PFI ) dan Pundi Sumatra serta dua mahasiswa dari universitas jambi, satu mahasiswa dari universitas Batanghari, 1 mahasiswa dari UIN STS Jambi, dan 1 mahasiswa Universitas Muhammadiyah jambi yaitu saya sendiri Tri Trinaldi mahasiswa prodi kehutanan.


Kegiatan ini dilaksanakan dan bertujuan untuk para mahasiswa lebih melek terhadap adat dan budaya dari komunitas Suku anak dalam ( SAD ), serta mengabadikan moment lewat gambar lensa kamera.

Kegiatan fellowship “Bermalam bersama masyarkat adat” ini sangat menarik dan banyak ilmu dan pengetahuan serta pengalaman baru yang kami dapatkan, mulai dari ikut serta dalam menangkap ikan (menangkap ikan), proses pemuatan gelang sebalik sumpah (gelang khas komunitas SAD), melihat proses pembuatan ikan asap oleh komunitas SAD, melihat langsung betapa kreatifnya para induk dan gadis gadis dari komunitas SAD membuat tikar lapek yang terbuat dari daun rumbai, dan tak kalah menarik kami bisa langsung melihat tarian khas dari komunitas SAD yaitu tarian badeti.


Tarian badeti merupakan tarian yang berisi doa kepada sang pencipta yang dipimpin oleh induk dari komunitas SAD. Tari badeti ini sendiri terbagi tiga ada tari badeti Mandi anak, Tari Badeti Pernikahan, Tari Badeti Persembahan.

Tari Badeti biasa dilakukan untuk meminta perlidungan dari Tuhan dan minta dimurahkan rezeki , serta sebagai ucapan terima kasih kepada tamu yang datang ke wilayah mereka. Dan kami juga berkesempatan melihat Sudung yang dulu menjadi tempat tinggal mereka di rimba, tapi sekarang hanya dibuat di belakang pemukiman yang telah dibangun oleh Pundi Sumatra untuk bersantai dan bersejuk.


Beberapa anak di SAD khususnya di wilayah desa Dwi Karya Bhakti sudah hidup cukup modern, sebagian dari mereka sudah apik memainkan Handphone/smartphone, memakai sepeda listrik untuk pergi berangkat ke sekolah, dan menggunakan speaker pengeras suara untuk mendengarkan musik, dan yang lebih keren nya lagi mereka bisa memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk menjualkan hasil umkm yang mereka produksi yaitu Mina Hasop Eluk, yang memproduksi Ikan asap berkualitas dan higienis, jenis ikan yang dipakai ada dua yaitu ikan patin dan lele. Mina Hasop Eluk ini sendiri adalah program kerja sama Pundi Sumatra dan Badan Amil Zakat Nasional ( BAZNAS ), Rumah produksi Mina Hasop Eluk ini bertepatan langsung di tengah pemukiman komunitas SAD di desa Dwi Karya Bhakti, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo.


Juliana, Gadis dari komunitas SAD di desa Dwi Karya Bhakti yang menjadi ketua pengelola Mina Hasop Eluk kini sedang berkuliah di Universitas Muhammadiyah Jambi prodi kehutanan.

Itulah tadi beberapa pengalaman yang kami dapatkan selama mengikuti program Fellowship “Bermalam bersama Masyarakat Adat” di Desa Dwi Karya Bhakti, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo.


Penulis : TRI TRINALDI